+62 370-666-2567ntn.psikologi@gmail.com

Senin, 21 April 2014

Mengenal Stress

00.20

Share it Please
gambar:  education-portal.com

Stres adalah suatu keadaan dimana seseorang menghadapi ataupun menghindari suatu pengalaman yang berupa tuntutan untuk dirinya, stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang dan berbagai macam pengertian yang lainnya.

Stres berasal dari tiga sumber yaitu lingkungan, tubuh dan pikiran kita. Lingkungan menuntut kita untuk bisa menyesuaikan diri. Beradaptasi dengan cuaca, suara, kepadatan, tuntutan interpersonal, tekanan waktu, standar penampilan dan berbagai ancaman rasa aman dan harga diri. Sumber stres yang kedua adalah fisiologis. Pertumbuhan yang cepat pada remaja, menopause pada wanita, proses menua, penyakit, kecelakaan, kurangnya latihan (gerak badan), nutrisi yang buruk, dan gangguan tidur, semuanya membebani tubuh. Reaksi kita pada ancaman dan perubahan lingkungan juga menyebabkan perubahan dalam tubuh yang menyebabkan keadaan stres. Sumber stres yang ketiga adalah pikiran. Otak akan menafsirkan dan menterjemahkan perubahan yang kompleks pada lingkungan. Cara kita menafsirkan, mempersepsikan dan melabel pengalaman kita saat ini dan apa yang diperkirakan pada masa yang akan datang menentukan apakah kita relaks atau stres.

Berdasarkan penyebab stres tersebut, setiap orang memiliki respon yang beragam. Ada yang berani menghadapi stres atau tekanan yang dihadapi, namun ada juga yang lari dari sumber stres sehingga permasalahan menjadi tidak selesai. Cara kita merespon inilah yang mempengaruhi kesehatan fisik kita. Pada saat kita mengalami tekanan atau stres, korteks selebri (bagian berpikir dari otak) mengirim tanda bahaya ke hipotalamus (tempat utama pemberi respon stres, terletak pada otak tengah). Hipotalamus kemudian menstimulus sistem saraf simpatis untuk membuat serangkain perubahan pada tubuh kita sehingga denyut jantung, curah jantung, tekanan darah semua meninggi.

Sementara semua ini berlangsung, hal lain terjadi yang dapat member dampak negatif pada jangka panjang jika diabiarkan tanpa dikontrol. Kelenjar adrenal mulai mengeluarkan kortikoid (adrenalin, epineprin, noreprineprin) yang menghambat pencernaan, reproduksi, pertumbuhan dan perbaikan jaringan, dan respon imun dan implamasi. Dengan kata lain beberapa fungsi sangat penting untuk menjaga agar tetap merasa sehat mulai tertutup.

Orang yang menderita gangguan berkaitan dengan stress cendrung memperlihatkan hiperaktivitas pada sistem tubuh tertentu seperti sistem otot-skeletal, kardiovaskular, atau pencernaan. Sebagai contoh, fakta memeprlihatkan bahwa stress kronis dapat menyebabkan kelemahan otot (miopati) pada beberapa orang. Bagi orang lain peningkatan tekanan darah dapat menimbulkan hipertensi, merusak jantung dan pembuluh nadi. Selain itu stress juga berkembang menjadi penyakit tukak lambung, colitis, dan diare kronis jika stres menghambat fungsi pencernaan tubuh.

Selain itu, hampir semua sistem tubuh dapat dirusak oleh stress. tekanan pada sistem reproduksi dapat mnyebabkan amenore (penekanan menstruasi) dan kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, dan kehilangan birahi pada keduanya. Stress juga bisa sebagai pencetus perubahan pada paru-paru yang memungkinkan terjadinya asma, bronchitis dan kondisi pernapasan lain. Kehilangan insulin selama respon stress dapat menambah kemungkinan terjadinya diabet. Stres menghambat perbaikan dan pembentukan sel yang menyebabkan gangguan proses pengapuran (dekalsifikasi) pada tulang, osteoporosis, dan mudah terjadi patah tulang. Hambatan pada sistem kekebalan dan peradangan membuat anda lebih mudah terserang penyakit. Sebagai tambahan stress telah diketahui berhubungan dengan penyakit lain seperti sakit kepala, ketegangan otot, kelelahan dan artritis.

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *