+62 370-666-2567ntn.psikologi@gmail.com

Senin, 18 Agustus 2014

Fenomena Curhat di Media Sosial

23.33

Share it Please
Semua orang di dunia mengenal media sosial termasuk kita di Indonesia, bahkan katanya Indonesia adalah negara terbesar pengguna media sosial di dunia. Banyak hal yang bisa didapatkan di media sosial, dari mulai teman-teman lama yang tidak pernah bertemu, teman-teman baru, informasi-informasi penting, iklan, termasuk curhatan orang-orang yang punya akun di media sosial tersebut. Terkait dengan hal terakhir, kita bisa dengan mudah membaca curhatan orang-orang tentang apa yang mereka alami, dari mulai makanan yang mereka makan, foto-foto tempat dimana mereka berada, perasaan jatuh cinta, bahkan perasaan marah dan bencinya kepada orang lain. Kenapa ya, orang begitu mudahnya untuk mengutarakan isi hati di media sosial? Berikut alasannya!

gambar: danpontefract.com

1. Jauh jadi dekat
Dengan adanya teknologi khususnya media sosial, kita bisa menjadikan jarak menjadi tidak masalah. Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk bisa menyampaikan isi hati kita untuk orang-orang yang jauh dari kita secara jarak.

2. Bisa eksis
Ada tipe orang yang selalu ingin membuktikan eksistensi. Ia ingin terlihat eksis baik dengan menyampaikan isi hati, ia ada dimana, sedang makan apa dan hal-hal yang bagi orang lain sesuatu hal yang kurang penting. Satu sisi ini adalah ciri khas pribadi remaja dan satu sisi ini merupakan salah satu bentuk manusia untuk membuktikan diri yang oleh Maslow dikatakan sebagai tahap aktualisasi diri.

3. Bisa ngomong tanpa ketemu orang yang dituju
Ada tipe orang yang masih belum berani atau belum nyaman ketika ketemu langsung dengan orang yang ingin diajak ngobrol. Biasanya tipe orang seperti ini belum memiliki komunikasi secara asertif. Komunikasi asertif adalah cara berkomunikasi dengan konsep “win win solution”, bagaimana kita menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan tanpa menyakiti hati orang lain dan tidak juga mengorbankan diri kita sendiri.

4. Bisa ngerasa lebih lega
Bisa ngomongin apa yang ingin kita sampaikan tentu akan membuat kita menjadi lebih lega. Tapi pertanyaannya apakah ketika kita sudah mengatakan apa yang akan kita bicarakan tidak akan menyakiti orang lain. Tidak jarang kita melihat banyak orang “perang” di media sosial dengan saling membalas status atau pernyataan. Setelah itu konflik menjadi semakin memanas dan tidak jarang menimbulkan perkelahian bahkan masuk ke masalah hukum.


Bagaimana reaksi kita terhada curhatan di media sosial itu, semua pada akhirnya tergantung dari perasaan atau emosi yang kita rasakan disaat membaca pesan di media sosial. Jika saat itu perasaan kita dalam keadaan positif, maka kita akan cenderung merespon dengan biasa-biasa saja, begitu juga sebaliknya. Lalu apa yang bisa terjadi ketika kita menggunakan media sosial untuk curhat?

1. Masalah nggak selesai
Masalah cenderung tidak tuntas ketika kita mengutarakan melalui media sosial, karena kita kesulitan berpikir jernih pada saat itu karena semua berganung keadaan emosi kita. akan lebih baik, jika kita bertemu langsung sehingga kita bisa melihat ekspresi satu sama lainnya dan ketika kita masih ragu untuk ketemu berdua untuk menyelesaikan masalah, bisa kok kita mengikutsertakan orang yang netral yang bisa memediasi komunikasi kita.

2. Konflik semakin besar
Karena konflik semakin kompleks dalam persepsi kita, maka masalah akan semakin membesar dan bisa merembet ke banyak hal dan banyak orang. So bahaya banget ya media sosial ini untuk menyampaikan curhatan atau masalah.

3. Yang dekat jadi jauh
Tanpa sadar ketika kita sibuk bercurhat di media sosial, kita lupa sedang bersama teman-teman, keluarga atau sahabat. Sehingga kita nggak bisa fokus untuk ketemu dengan mereka padahal kan tujuan kita gathering untuk bisa ketemu. Sayang banget kan kalo momen kalian bersama teman, saudara dan keluarga jadi minim karena itu padahal kalian sudah menjadwalkan pertemuan itu jauh-jauh hari.

Nah, kalau misalnya punya masalah sama orang lain mari kita belajar untk bikin janji, ketemu dan membicarakan ini sama-sama. It is much more better than just shouting at the world through social media.

Mari bijak salam menggunakan sosial media :)

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *