+62 370-666-2567ntn.psikologi@gmail.com

Senin, 14 April 2014

Fenomena TKI di Indonesia

23.29

Share it Please

Kita sering melihat kabar para pahlawan devisa kita disiksa di luar negeri. Tidak hanya itu, banyak TKI kita dibunuh dan bahkan sudah ada list TKI Indonesia yang mendapatkan ancaman hukuman mati. Jaminan keselamatan menjadi hal yang mutlak diperlukan oleh para TKI. Kita akan mencoba melihat fenomena ini dari 3 tahapan:

Keberangkatan 

Setiap orang berangkat ke luar negeri menjadi TKI tentu memiliki alasan. Banyak alasan dikemukakan adalah faktor ekonomi. ” saya ingin merubah nasib”, ” saya ingin bisa membangun rumah buat keluarga dan orangtua”, ” dsini tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan”. Alasan-alasan seperti itulah yang akan kita temui ketika menanyakan alasan kepada calon TKI. DIBALIK ALASAN ITU SEBENARNYA SANGAT SARAT AKAN MAKNA. Ada perasaan putus asa, tidak mampu, tidak berdaya, semangat dan motivasi tinggi. Emosi-emosi seperti inilah yang akhirnya bercampur membuat para calon TKI ingin pergi ke Luarnegeri dengan membabi buta, sehingga secara otomatis tidak ada kesiapan mental untuk berangkat. betul memang mereka dibekali dengan ketrampilan sehari-hari seperti memasak, mengurus rumah, mengurus bayi atau lansiadan ada juga pemeriksaan kesehatan fisik. tapi apa persiapan psikologis yang diberikan? pernahkan pemerintah sebagai ujung tombak penyaluran TKI memeikirkan ini???????ng akhirnya menjadi TKI ilegal dengan minim ketrampilan dan modal nekad. dan banyak juga ya Memang ada TKI yang berhasil tapi tidak sedikit yang gagal dan akhirnya pulang dengan muka dan badan rusak bahkan pulang hanya sebagai mayat. pernahkan pemerintah mengadakan sebuah penelitian apakah ada pengaruh tipe kerpibadian TKI yang berhasil atau gagal. tentu tipe kerpibadian ini akan sangat mempengaruhi keberhasilan seorang TKI. TIDAK USAH JAUH-JAUH SOAL TKI, di depan mata kita kita bisa melihat keberhasilan seseorang bukan karena dia punya ketrampilan atau kecerdasan tapi karena dia punya personaliti yang baiklah yang menjadi seseorang berhasil.

Bekerja

Kalau sudah less ketrampilan, psikologis tidak siap maka sangat memungkinkan TKI mendapatkan perlakuan tidak nyaman dari majikan.

Kepulangan

Kita bisa melihat banyak headline tv TKI pulang dengan muka lebab dan badan yang tidak karuan bentuknya karena penyiksaan. Lalu apa yang selama ini sudah dilakukan? Biasanya pengobatan fisik itu yang utama, tapi pernahkan kita melihat ada pengobatan psikis yang dilakukan. padahal luka yang mereka alami tidak hanya masalah fisik tetapi juga psikis. Coba sekarang misalnya orang-orang yang membuat kebijakan itu merasakan penyiksaan seperti itu. fisik mungkin bisa sembuh dengan obat dan operasi plastik, tapi bagaimana dengan hati. bisakah para pembuat kebijakan membanyangkan ini? Oleh karena itu perlu ada penanganan bersama oleh semua pihak baik dibidang medis, hukum dan psikologis.

Memang katanya ada sistem seperti ini, tapi apakah sudah memang benar-benar ada dan berjalan?

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *